oleh :
Untung Suhardi
Istilah tri hita karana memang tidak disebutkan
secara spesifik dalam sloka-sloka Veda. Ia merupakan sebuah konsep yang lahir
dari ajaran-ajaran agama Hindu berhubungan dengan bagaimana hubungan
manusia dengan apa yang ada disekitarnya dan yang menciptakannya. Masyarakat
Hindu di Bali selalu memegang teguh konsep Tri Hita Karana karena konsep ini
mengedepankan tiga elemen keharmonisan antara manusia dengan lingkungan,
sesama manusia, dan Tuhan. Konsep ini dikembangkan untuk menjaga dan menjamin
perkembangan pembangunan masa depan. Tri hita karana popular dengan istilah
Parhyangan, Pawongan dan Palemahan.
Selengkapnya : Klik
“Tri Hita karana sebagai konsep keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam”
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia
selalu mencari kebahagiaan dan selalu mengharapkan agar dapat hidup secara
damai dan tentram baik antara manusia dalam hal ini tetangga yang ada
dilingkungan tersebut maupun dengan alam sekitarya. Hubungan tersebut
biasanya terjalin dengan tidak sengaja atau secara mengalir saja terutama
dengan manusia namun ada juga yang tidak memperdulikan hal tersebut dan
cenderung melupakan hakekatnya sebagai manusia sosial yang tak dapat hidup
sendiri. Dalam kehidupan manusia, segala sesuatu berawal dari diri sendiri
dan kemudian berlanjut pada keluarganya. Dalam keluarga, manusia akan
diberikan pengetahuan dan pelajaran tentang hidup baik tentang ketuhanan
ataupun etika oleh orang tua atau pengasuh kita (wali), dan beranjak dari
hal tersebut pula orang tua secara perlahan menanamkan nilai-nilai
keagamaan dalam tubuh dan pikiran setiap anak-anaknya melalui praktik
maupun teori. Begitu pula halnya dengan pendidikan atau pemahaman tentang
tri hita karana itu sendiri, secara sadar maupun tidak sadar hal tersebut
atau nilai-nilai ajaran tersebut sudah ditanamkan oleh orang tua melalui
praktik kepada anak-anaknya. Sesungguhnya hal ini mengandung nilai
pendidikan yang sangat tinggi dan peran orang tua sebagai pendidik pertama
seyogyanya memberikan pemahaman tentang rasa saling memiliki dan menghargai
terhadap sesame, lingkungan dan ketaatannya pada ajaran agama.
|
Pelaksanaan konsep ini merupakan hal nyata yang tidak hanya dilakukan oleh umat Hindu akan tetapi, dilakukan oleh seluruh umat manusia di dunia. Karena pada dasarnya pada kehidupan modern ini orang sering terlalaikan dengan keseimbangan antara konsep duniawi dan spiritual. Tetapi mereka lebih terbelenggu oleh arus dunia dan melupakan kehidupan spiritual dengan mengabaikan hubungan baik antara manusia dengan Tuhan, sesame mausia dan alam sekitar. Seharusnya setiap individu mengembangkan nilai keharmonisan ini di dunia. Keadaan inilah yang harusnya dibangun dan dipupuk guna kesejahteraaan semua makhluk di Dunia ini. Dengan menerapkan Tri Hita Karana secara mantap, kreatif dan dinamis akan terwujudlah kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada kelestarian lingkungan serta rukun dan damai dengan sesamanya.
Semoga Bermanfaat :
Satyam Eva Jayate
0 Response to "Tri Hita Karana"
Post a Comment