Mata Air Kebijaksanaan

PANDANGAN KEBIJAKSANAAN: REFLEKSI KEHARMONISAN  DALAM KEHDUPAN

Oleh:
Untung Suhardi


Pendahuluan
Pandangan kehidupan pada mulanya dibuat dalam bingkai dengan adanya upaya yang dilakukan untuk menuju kebutuhan hidup. Pandangan inilah yag kemudian melatarbelakang tentang tatanan yang sangat kompleks yaitu dalam hal penanaman nilai-nilai yang memperhatikan norma yang ada dalam kehidupan. Pengalaman seseorang terkadang membawa hal yang sangat penting untuk dibicarakan karena adanya hal yang perlu untuk diambil terutama dalam hal pengalaman yang pernah dilakukan. Kehidupan manusia selalu diwarnai dengan adanya bentuk penanaman yang sangat intens dan membuat adanya bentuk dan nilai yang terkadang mengambil tatanan yang sangat penting untuk dilakukan. Norma yang ada dalam kehidupan ini pernah ditulis Poerwadarminta, 1976:224 bahwa tujuan dari norma adalah mendapatkan kedamaian (peace is a peacefull life). Ungkapan inilah yang dalam perjalanannya membutuhkan hal yang sangat urgen karena manusia membutuhkan nilai kedamian tanpa membedakan agama, ras, golongan, dan suku.

Berjalan pada rel yang telah ada tentang penanaman norma dalam kehidupan menuntut seseorang untuk selalu mengusahakan tentang bentuk yang paling dasar dari kehidupan yaitu cinta kasih. Ajaran Veda yang tertuang dalam Veda Smrti II.6 yang menjelaskan bahwa vedas are the firs source of dharma, then custm and... commendable  behavior of wise people who study of teaching... as well the procedure for the live of saint and ultimately personal satisfaction (Pudja, 1955: 62).  Hal ini menunjukan tentang sumber hukum Hindu merupakan ajaran yang mulia sebagai ajaran yang menunjukan jatidiri kita sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai landasan dalam konsensus dasar kebangsaan yang terdiri dari pancasila, UUD 1945, NKRI dan bhineka tunggal ika. Keberadaan inilah yang kemudian dijadikan bentuk penanaman nilai yang ada dalam meraih kedamian yang ada dalam konteks kebhinnekaan.

Refleksi Kritis Keharmonisan
Pandangan yang kemudian menjadikan bahwa adanya ajaran yang terpaku pada nilai-nilai yang ada dalam kehidupan kebangsaan adalah dengan terwujudnya keadaan bangsa yang menyadari bahwa kehadiran kebangsaan merupakan harta yang tidak ternilai harganya. Keyakinan inilah yang harusnya menjadi modal mental bagi seluruh warga Indonesia ketika digoyahkan dengan keyakinan dari luar yang mencoba untuk mempengaruhi keyakinan ideologi kebangsaan yang  penuh dengan penghayatan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Permasalahan keharmonisan merupakan tanggungjawab seluruh elemen bangsa tidak hanya tanggungjawab pemerintah dan aparatur negera. Oleh karena itu, mewujudkan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan ini sebagai bagian dari kewajiban setiap warga negara untuk menjaga keutuhan  NKRI ini. keadaan yang terjadi akhir-akhir ini seolah-olah  telah menjadi pelajaran yang sangat berharga ketika bangsa ini seakan-akan dimusuhi oleh rakyatnya sendiri. Melihat kejadian yang lebih detail ini, bahwa adanya segelintir orang yang ingin merusak keseimbangan yang ada dalam kehidupan. 
Permasalahan keharmonisan yang ada sebagai bagian yang menjadi titik  tumpu dalam menjadikan keseimbangan bangsa terutama dengan adanya hal yang telah menjadi kewajiban dalam setiap langkah yang dilakukan oleh setiap individu. Melihat kejadikan yang ada dalam kehidupan ini tgelah menjadi patokan dalam hal kehidupan kebangsaan. Kehidupan ini tertuang dalam tri kerukunan umat beragama yang terangkum dalam kerukunan intren umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah. Pandangan inilah yang dijadikan bentuk penanaman nilai tentang keharmonisan yang dalam ajaran Veda terdapat adagium “tat twam asi, vasudaiwa kutum bhakam”, hal inilah yang menjadikan landasan yang ada dalam kehidupan dan bersifat universal sebagai bekal dalam kehidupan yang penuh dengan majemuk.

Keadaan yang indah ini tentunya tidak selamanya menjadi pajangan yang sangat menakjubkan ketika adanya sekelompok orang yang dengan sengaja ingin menjadikan paham suatu aliran tertentu dipaksakan untuk menjadi dasar negara yang sudah berdiri dengan kokohnya. Akhir-akhir ini banyak sekali sekelompok aliran tertentu dengan niat yang buruk ingin mengganti ideologi kebangsaan dengan paham atau aliran tertentu yang tidak semestinya diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang penuh dengan kemajemukan. Keadaan inilah yang dikhawatirkan bahwa dalam beberapa tahun yang akan datang keadaan bangsa Indonesia hanya tinggal kenangan dan ukiran sejarah yang hanya menjadi tujuan wisatawan negara lain. Kekhawatiran inilah yang dalam kehidupan kebangsaan menjadi masalah kenegaraan yang sangat perlu mendapatkan perhatian dari seluruh elemen bangsa karena kita hidup dan lahir di tanah ibu pertiwi.


Menumbuhkan Kebijaksanaan dalam Diri
Kehidupan manusia pada dasarnya adalah sebuah rangkaian dari kehidupan yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Hal ini terkait dengan adanya penanaman kesadaran yang ada dalam diri  yang saat ini sudah mengalami degradasi moral  karena pengaruh hedonisme, konsumtif, dan ketidakmampuan untuk menggunakan tekhnologi dengan bijak. Hal yang kemudian terjadi adalah tentang penanaman nilai yang ada dalam kehidupan kebangsaan yang terjadi dalam kehidupan ini. Kehidupan manusia kebanyakan saat ini hanya melihat tentang pandangan yang mengarah pada kesenangan badaniah, dan seolah-olah melupakan nilai-nilai rohani yang ada dalam diri seseorang.

Keadaan yang memprihatikan ini membawa arah yang negatif dan mengundang nilai-nilai yang ada dalam bingkai perbedaan mengalami penurunan dan menunjukan bukti yang lebih konkrit dalam kehidupan yang  mengarah pada hal yang negatif. Pada penjelasan dalam Rg Veda I.15.8 dijelaskan bahwa:

Draviodā dadātu no
Vasūni yāni ṥṛṇvire
deveu tā vanāmahe
Terjemahan:
Semoga Tuhan sebagai penganugerah segala keuntungan, memberkahi kekayaan segala jenis, yang senantiasa memberikan kepada siapapun. Semoga kekayaan kami ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ilahi seperti kesejahteraan umat manusia dan bukan demi pemuasan diri (Maswinara, 1999: 29).

Pemaknaan yang ada dalam mantram Rg Veda ini menjelaskan kepada kita semua bahwa segala kegelapan tentang benda material bukanlah untuk kepentingan semata melainkan untuk kesejahteraan semua makhluk. Nilai keharmonisan yang ada pada dasarnya adalah untuk memberikan pembekalan kepada setiap  manusia untuk mengembangkan bentuk kesadarannya bahwa manusia adalah mahkhluk yang mulia dengan cara mengembangkan kesadaran yang mulia. 
Nilai keharmonisan ini tetap menjadi hal yang sangat perlu untuk dilakukan dengan memulainya dalam diri kita. Hal awal yang harus dilakukan adalah menyadari bahwa kita adalah  makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan ini, menyadari  tentang nilai-nilai toleransi, kebersamaan, cinta tanah air dan tanggungjawab dalam menjalankan kehidupan ini. Keadaan inilah yang menjadi bentuk penanaman nilai yang luhur karena adanya pola untuk mengubah kebiasaan kearah yang mulia untuk kesejahteraan makhluk di dunia ini.


Penutup
Keharmonisan dan kesejahteraan merupakan kunci untuk mencapai kebahagiaan yang mulia dalam kehidupan ini. Hal ini karena penerapan nilai keharmonisan merupakan tonggal awal ketika menjadikan manusia sebagai bagian yang menyeluruh dan bersifat universal. Semuanya ini tidak mungkin tercapai tanpa adanya kesadaran manusia untuk menjadikan dirinya sadar dalam menghormati orang  lain dan mengembangkan sifat mulia dengan dasar nilai-nilai kemanusiaan.  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mata Air Kebijaksanaan"

Post a Comment