PENGETAHUAN DAN SPIRITUALITAS HINDU

 PENGETAHUAN DAN SPIRITUALITAS HINDU

Oleh:

Untung Suhardi


Dharma Tula.

Perkembangan IPTEKS yang semakin pesat dan dorongan kebutuhan hidup yang semakin meningkat mengakibatkan adanya pengaruh pada pola pikir baik dalam skala individu maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Kenyataan ini akan berdampak buruk jika dalam diri setiap individu tidak mempunyai filterisasi untuk menerima informasi dan menentukan skala prioritas dalam kehidupan ini. Di tengah kebimbangan dan degradasi moral yang terjadi dewasa ini idealnya kita membutuhkan tuntunan dari seorang guru yang mampu membimbing kita. Seorang guru akan memberikan tuntunan dan bimbingan kepada sisyanya agar dapat menjalani hidupnya lebih baik.



Namun keadaan yang terjadi dewasa ini sering kali tidak seindah apa yang dibayangkan.  Jika hal seperti ini meluas akan menyebabkan terjadinya penyimpangan perilaku dalam berbagai segi kehidupan  masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perilaku  masyarakat yang mulai tidak disiplin, memudarnya toleransi  dan berkurangnya budaya saling menghormati yang berimpas kepada terjadinya kerusuhan maupun upaya-upaya pengerusakan lainya. Ilmu pengetahuan merupakan harta yang tak ternilai harganya, sebab selama manusia itu hidup, ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak akan habis atau berkurang malah akan bertambah terus sesuai dengan kemampuannya menyerap ilmu pengetahuan. Lain halnya dengan harta benda duniawi yang sewaktu-waktu bisa habis, kalau tidak cermat memanfaatkannya. Ilmu pengetahuan merupakan senjata yang utama dalam meningkatkan kehidupan dunia ini. Orang bisa mencapai kedudukan yang terhormat, kewibawaan, kemuliaan kalau memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi. Seperti dijelaskan dalam Bhagavad-Gita 4.39 bahwa :

श्रद्धावान् लभते ज्ञानं तत्पर: संयतेन्द्रिय: |
ज्ञानं लब्ध्वा परां शान्तिमचिरेणाधिगच्छति || 39||

śhraddhāvānllabhate jñāna tat-para sanyatendriya
jñāna
labdhvā parā śhāntim achireādhigachchhati

Terjemahan:

Ia yang memiliki kepercayaan dan menguasai Pancaindrianya, mencapai ilmu pengetahuan; setelah memiliki ilmu pengetahuan dengan segera ia menemui kedamaian abadi (Pendit, 1996: 138).

Dengan menyadari  bahwa Dimana dalam perayaan hari raya Saraswati ini, hendaknya setiap umat merenung dan mencari penyadaran kedalam diri sendiri. Karena jika sudah menemukan penyadaran dalam diri sendiri maka itulah hakekat pengetahuan yang tertinggi. Berbicara tentang Saraswati, Beliau adalah lambang suatu tingkat kesempurnaan dimana mengandung nilai – nilai : Satyam (Kebenaran), Shivam (kemuliaan) dan Sundaram (keindahan). Karena tanpa adanya ketiga nilai ini maka pengetahuan itu hambar ibarat sayur tanpa garam ada namun tidak ada makna.

Weda sebagai kitab suci mempunyai ciri khas yang dipelajari secara berjenjang. Hal ini dijelaskan dalam Vayu Purana I.201

Itihasa puranabhyam vedam samupbrhayet

Bibhetyalpasrutad vedo mamayam praharisyati.

Terjemahan:

Hendaknya Veda harus dijelaskan melalui sejarah Itihasa dan Purana. Veda merasa takut dengan orang-orang bodoh yang membacanya. Veda berpikir bahwa dia (orang bodoh) akan memukul-ku (Titib, 2004: 1).

Keberadaan Weda yang sangat banyak baik itu sruti dan smrti menunjukan adanya kelengkapan kitab suci Weda yang sangat luar biasa. Untuk itulah dalam kitab Agni Purana, Ilmu pengetahuan ada 2 jenis, yaitu Para Widya dan Apara Widya.

a.      Para Widya adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan kerohanian atau yang biasa kita sebut dengan Brahma Widya. ilmu pengtahuan yang sifatnya tidak bisa dirubah atau dilekang zaman. 

b.     Apara Widya

ialah ilmu pengetahuan yang  berisi tentang pengetahuan keduniawian.

Kedua ilmu pengetahuan di atas tersebut sangat penting untuk kita ketahui, karena dalam kehidupan diperlukan keseimbangan. Ilmu keduniawian yang banyak kita kuasai apa bila tidak seimbang dengan pengetahuan rohani/keTuhanan maka sudah pasti ilmu yang kita miliki tidak bermanfaat baik. Seperti yang diungkapkan oleh Albert Einstein Ilmu Tanpa Agama Itu Buta, Agama Tanpa Ilmu Itu Lumpuh. Pengetahuan agama sangat membantu kita untuk memahami pengetahuan Para Widya, oleh karena itu Agama merupakan pendukung kita dalam menguasai Ilmu-Ilmu pengetahuan yang lainnya.

Puncak dari Pengetahuan adalah hidup Berdampingan


Hal ini harus dimulai dari diri kita sendiri untuk gemar mempelajari pengetahuan dan menghormati guru yang mengajarkan kita. Dalam hal ini keberadaan catur guru harus dihormati karena wujud dari keseimbangan hidup. Hal ini juga harus mempunyai sikap bahwa “Bangunlah dan tegakkan bahumu berapa lamakah hidup ini ? karena engkau telah datang ke dunia ini dan tinggalkanlah tanda jelek dibelakangmu. Kalau tidak apa perbedaan dirimu dengan tmbuhan dan batuan, MEREKA JUGA ADA, TUA DAN MATI”  (Swami Vivekananda).

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGETAHUAN DAN SPIRITUALITAS HINDU "

Post a Comment