“MERAIH
CINTA DALAM KESUNYIAN : MAKNA FILOSOFIS HARI RAYA NYEPI DAN KONTEMPLASI DI MASA
KEKINIAN”[1]
Oleh : Untung
Suhardi, S.Pd.H
[1]
Disampaikan pada dharma wacana Hari raya Nyepi tahun saka 1935 di Pura Kelapa Dua
Depok pada Kamis, 28 Maret 2013.
Pelaksanaan hari raya Nyepi ada sebuah ungkapan menarik: “Silence is Brahman” (Keheningan adalah Tuhan). Ungkapan dalam bahasa Inggris tadi tampaknya memang tidak populer bagi umat Hindu di sini. Namun umat Hindu sesungguhnya sudah lama mengenal hakikat ungkapan tadi dengan bahasa lain. Misalnya dengan ungkapan Sanghyang Sunya (baca: Sunia). Kata “sunya” artinya sepi. Sedangkan “Sanghyang Sunya”, bagi umat Hindu di Bali, adalah nama lain dari Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya baca : http://www.ziddu.com/download/21909434/DharmaWacanaNyepi1935.doc.html
0 Response to "Dharma Wacana Nyepi"
Post a Comment