MENJAWAB TANTANGAN GENERASI HINDU


MENJAWAB TANTANGAN GENERASI HINDU MELALUI PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh:
Untung Suhardi


Pendahuluan
Tantangan Hindu adalah bagaimana generasi muda Hindu mampu mengemban tanggung jawab yang sangat berat untuk menjaga budaya, adat, tradisi di tengah-tengah arus modernisasi seperti sekarang ini, untuk itu dalam mengahadapi tantangan masa depan dalam generasi Hindu harus  dengan meningkatkan sradda dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi wasa serta diimbangi dengan pendalaman nilai-nilai ajaran yang terdapat dalam ajaran  agama Hindu, hal ini diharapkan dapat meningkatkan  kualitas sumber daya manusia umat Hindu, ditambah lagi dengan penerapan nilai- nilai karakter yang dapat membentuk pribadi yang cerdas, tanggung jawab dan berkarakter unggul.
Penanaman nilai pendidikan karakter saat ini membutuhkan perhatian khusus karena banyak sekali Fenomena generasi muda Hindu yang berkembang sekarang, tentunya cukup mengkahwatirkan. Banyak kita temui mereka terjerumus ke hal-hal yang berbau negative. Contoh, narkoba, seks bebas, dan yang lainya. Generasi muda Hindu di tengah-tengah arus modernisasi sekarang begitu mudahnya terseret oleh arus jaman yang berbau materialistis. Mereka seolah-olah tertidur oleh kenikmatan sementara yang bersifat semu, yang pada akhirnya menuntun mereka ke jurang kegelapan.  Tubuh yang diberikan oleh Tuhan sebagai sang pura-nya jiwa yang tujuanya untuk meningkatkan kualitas jiwa menuju yang lebih baik tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Justru tubuh tempat beristananya jiwa diracuni dengan asap rokok, drugs, minuman keras dan yang lainya.

Generasi Hindu di masa kini dengan adanya arus globalisasi.
Perkembangan generasi muda saat ini perlu  mendapat perhatian khusus karena adanya pengaruh globalisasi yang mendominasinya. Hal yang menjadi perhatian khusus adalah banyaknya generasi muda yang terjerumus pada lembah kedukaan misalnya dengan adanya pengaruh narkoba, seks bebas, bahkan game yang merusak seperti judi, pornografi dan kasus amoral lainnya. Perkembangan globalisasi ini tidak juga selamanya selalu mengarah pada hal negatif, misalnya dengan adanya internet untuk membuat tulisan yang bermanfaat untuk dipublikasikan, membuat jejaring sosial, membuat komunitas tertentu untuk mendukung pembangunan nasional. 

Generasi yang ada pada era saat ini adalah perkembangan industri digital yang terus mengalami bentuk perubahan dan penyesuaian yang saat ini sesuai dengan perkembangan generasi muda saat ini. Hal ini ada beberapa tantangan pertama peran emerging market hal ini karena adanya perkembangan ekonomi yang terus berkembang  termasuk Indonesia sebagai episentrum dari aktivitas dan dinamika dunia. Kedua kehadiran tekhnologi yang mendominasi hal ini dipandang sebagai layanan yang transparan. Ketiga  perubahan komposisi demografi dunia hal inilah yang menjadikan adanya penurunan dan perubahan pada dinamika dunia. Fenomena ini yang selanjutnya memperkecil ketersediaan tenaga kerja sehingga mendorong pelemahan produktivitas sekaligus perilaku konsumsi negara , dan keempat kehadiran generasi milineal. Indonesia membutuhkan generasi muda yang unggul guna menjawab tantangan-tantangan tersebut. Dimana, generasi muda dianggap mampu mengisi pembangunan yang memiliki semangat nasionalisme tinggi yang akan memperjuangkan kepentingan bangsa.   

Tantangan generasi Hindu di masa mendatang baik dari intern maupun ektern.
Tantangan yang dapat dibangun pada masa generasi muda saat ini secara intern adanya bentuk pemertahanan identitas dan nilai moral dalam kehidupan. Tantangan Hindu di masa sekarang, umat hindu juga dihadapkan dengan tantangan masa depan, tantangan disini lebih kepada penguatan sradda dan bhakti kita, seperti yang kita tahu bahwa kita sekarang hidup di zaman globalisasi yang semuanya serba modern, apabila kita tidak memiliki sradda dan bhakti yang kuat terhadpa ajaran agama dan juga terutama kepada ida sang hyang widhi wasa, akan dikhawatirkan menjadi seseorang yang materialistis, yang selalu memburu kesenangan duniawi, tidak bisa memangkas keinginan, tidak bisa mengendalikan hawa nafsu.
Pada hakikatnya penyakit kronis jaman modern ini adalah keinginan, orang yang tidak bisa mengendalikan keinginan akan mendapatkan sebuah neraka atau penderitaan dan kesengsaraan, namun sebaliknya, surga lah bagi mereka yang mampu mengendalikan segala nafsu dan keinginannya. Apabila ini dibiarkan tentu saja akan menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan, dan tentunya juga akan merusak moral dan intergitas umat. Tantangan eksternal ini meliputi adanya hal-hal yang meliputi; perkembangan jaman, hedonisme, konsumtif dan pengaruh lingkungan yang menyebabkan adanya degrasi moral dalam hidup.

Landasan sastra tentang pendidikan karakter Hindu
Landasan sastra Hindu mengenai hal tersebut juga telah tertuang dalam kitab Sarasamucccaya 27 yang menyatakan bahwa sebagai generasi muda harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta selalu berbuat kebaikan sesuai dengan ajaran dharma, sehingga dengan meningkatkan disiplin diri di segala bidang kehidupan serta menerapkan sloka sarasamuccaya 27 dan dengan menerapkan ajaran-ajaran yang terdapat dalam kitab suci agama Hindu tentu akan mampu mewujudkan generasi emas Hindu di masa depan. Hal ini perlu dibangun motivasi untuk maju, karena  pada dasarnya seseorang yang ingin maju adalah dia yang mampu mengubah halangan menjadi tantangan serta mempunyai keyakinan bahwa kesuksesan harus didapatkan dengan cara bekerja keras dan mampu menasehati dirinya untuk maju.
Hal lain yang dijelaskan dalam hal penentuan keunggulan generasi muda adalah tentang adanya peran kedua orangtua seperti dijelaskan dalam kitab Nitisastra:  
Mata satru pita bairi
Yena balo na pathitah
Na sobhate sabha-madhye
Hamsa-madhye bako yatha
Terjemahan: Seorang bapak dan ibu yang tidak memberikan pelajaran (kesucian) kepada anaknya, mereka berdua adalah musuh dari anak tersebut. Anak tersebut tidak akan ada artinya di masyarakat, bagaikan seekor burung bangau di tengah-tengah kumpulan burung angsa.

Hal ini menunjukan tentang adanya bentuk penanaman karakter yang  dimulai sejak dari keluarga yang idelanya dimulai tentang adanya kesadaran keluarga terutama orang tua untuk mengambil peran dalam menjadikan anaknya untuk menjadi generasi yang mulia. Keadaan ini menunjukan bahwa peran serta kesuskesan anak juga dipengaruhi oleh kontribusi kedua orang tuanya untuk mengenalkan tentang sifat-sifat mulai kepada diri seorang anak. 

Peningkatan kemampuan yang ada berkaitan dengan kesadaran untuk maju adalah adanya keterbukaan untuk menerima perubahan yang ada. Hal ini diperlukan untuk memahami nilai-nilai perbedaan yang ada dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan heterogen. Generasi muda menunjukan sebagai bentuk estafet kepemimpinan yang dalam hal ini adalah menjadi benteng kedaulatan bangsa dan negara yang dalam hal ini untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada  tahun 2018 ini Indonesia umur bangsa Indonesia memasuki usia ke-73 tahun. Hal ini menandakan adanya simbol bahwa bangsa Indonesia harus bergerak tidak hanya berharap akan tetapi mampu untuk meneruskan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan berbangsa.
Kehidupan umat Hindu terutama generasi muda yang harus mampu memimpin dirinya sendiri dulu dan harus ada keyakinan bahwa umat Hindu adalah generasi unggul yang mampu untuk menjawab tantangan jaman. Hal ini dilakukan dengan cara mempunyai sifat belajar dari yang lain dan mampu untuk menentukan bahwa orang yang sukses adalah dia yang mampu untuk mengubah halangan menjadi tantangan. Generasi Hindu saat ini harus mempunyai jiwa yang tangguh untuk mampu menata diri yang pada ujungnya nanti adalah mampu untuk menjadikan generasi Muda yang mampu untuk menjadi pioner dalam kehidupan sosial keagamaan Hindu.
Upaya peningkatan kualitas adalah dengan membangun kesadaran kepada generasi Muda Hindu akan pentingnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Karena dengan adanya pendidikan akan menjadikan kita mampu untuk menalar dan membedakan serta mampu menata masa depan dengan tertata. Selain itu, adanya pembinaan yang dilakukan berkelanjutan baik kepada anak-anak, pemuda, penyuluh, dan orang tua agar menjadi Hindu yang militan dan mampu untuk menjawab tantangan perkembangan jama

Penutup

Tantangan Hindu di masa sekarang, umat hindu juga dihadapkan dengan tantangan masa depan, tantangan disini lebih kepada penguatan sradda dan bhakti kita, seperti yang kita tahu bahwa kita sekarang hidup di zaman globalisasi yang semuanya serba modern, apabila kita tidak memiliki sradda dan bhakti yang kuat terhadpa ajaran agama dan juga terutama kepada ida sang hyang widhi wasa, akan dikhawatirkan menjadi seseorang yang materialistis, yang selalu memburu kesenangan duniawi, tidak bisa memangkas keinginan, tidak bisa mengendalikan hawa nafsu. Bentuk penanaman karakter yang  dimulai sejak dari keluarga yang idelanya dimulai tentang adanya kesadaran keluarga terutama orang tua untuk mengambil peran dalam menjadikan anaknya untuk menjadi generasi yang mulia.  
Generasi muda menunjukan sebagai bentuk estafet kepemimpinan yang dalam hal ini adalah menjadi benteng kedaulatan bangsa dan negara yang dalam hal ini untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada  tahun 2018 ini Indonesia umur bangsa Indonesia memasuki usia ke-73 tahun. Hal ini menandakan adanya simbol bahwa bangsa Indonesia harus bergerak tidak hanya berharap akan tetapi mampu untuk meneruskan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan berbangsa.
Pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan ini adalah generasi muda merupakan penerima estafet generasi masa depan. Oleh karena itulah, kesadaran bahwa untuk mengubah kebiasaan buruk pada diri kita seperti malas, putus asa, merasa benar sendiri, dan hal yang lainya dapat untuk dihilangkan. Mengingat bahwa seseorang yang akan berubah dan menjadikan dirinya sukses adalah diri kita sendiri. Dengan demikian, ubahlah kebiasaanmu untuk megubah hidupmu (change your habite to change your life). 
 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MENJAWAB TANTANGAN GENERASI HINDU"

Post a Comment